PROGRAM INOVASI KEHATI FT MAOS
PERLINDUNGAN PENYU LEKANG DENGAN MODIFIKASI SARANG SEMI ALAMI (TiLor)
- Deskripsi Program
Program peningkatan perlindungan penetasan telur penyu lekang ini bertujuan meningkatkan presentase keberhasilan penetasan telur dari kegiatan konservasi penyu, dimana kegiatan penetasan telur penyu merupakan kegiatan yang memiliki tingkat kegagalan tertinggi dalam konservasi, sehingga dengan memodifikasi metode semi alami ini proses penetasan telur penyu dapat meningkat sehingga nilai presentase keberhasilan konservasi pun meningkat.
Program inovasi ini dilakukan dengan melakukan modifikasi metode penetasan yang sebelumnya sudah digunakan yakni metode semi alami yang memiliki tingkat kegagalan cukup besar yakni dilakukan dengan memindahkan dan mengamankan telur penyu hasil temuan masyarakat/nelayan dan dilakukan penanaman kembali ke pasir. Perbedaan dari metode semi alami yang sudah ada yakni pada proses pengangkatan telur penyu tersebut yakni dengan memperhatikan posisi telur penyu dan penandaan posisi telur penyu, mengingat kegagalan dari metode semi alami yang sudah ada yakni berubahnya posisi telur penyu yang ada serta proses pencucian telur penyu sehingga menganggu posisi embrio penyu yang ada didalamnya.
Melalui metode TiLor proses pengangkatan telur penyu hasil temuan masyarakat/kelompok/nelayan dengan memberikan tanda pada bagian atas dari masing-masing telur penyu, tidak melakukan pembersihan pada lendir telur penyu dan mengangkat pasir yang ada di sekeliling telur penyu, karena lendir tersebut secara alami berfungsi untuk melindungi telur dari serangan serangga dan lingkungan. Setelah telur penyu dilakukan pengangkatan proses pemindahan telur pun dilakukan dengan alat khusus guna menghindari adanya benturan, serta perlakuan khusus saat melakukan penanaman telur penyu tersebut yakni dengan memperhatikan tanda atas yang sudah diberikan, serta proses penanaman telur disertakan dengan pasir yang terkena lendir dari lokasi pengangkatan, kemudian dilengkapi dengan jaring, dan alat monitoring sehingga proses pemantauan parameter lingkungan dapat terpantau sepenuhnya tanpa melakukan pembongkaran timbunan pasir yang ada, dan area penetasan sudah dilengkapi dengan jaring sehingga telur penyu terlindungi dari jangkauan seranggan dan predator sekitar.
Dengan inovasi metode TiLor ini pemantauan penetasan telur penyu dapat dilakukan dengan lebih efektif tanpa menganggu posisi embrio penyu yang ada di dalamnya, sehingga dengan program TiLor ini keberhasilan penetasan lebih besar dibanding penetasan semi alami yang sudah ada sebelumnya.
- Hasil Absolut
Sebelum metode TiLor diterapkan, tingkat keberhasilan penetasan penyu hanya 16,67 % sesuai data yang dicatat di logbook kelompok. Setelah program TiLor diterapkan, persentase keberhasilan naik hingga 84,02 % sesuai yang dicatat pada isian logbook kelompok.
Adanya beberapa kegiatan yang dilakasanakan di program konservasi penyu, seperti salah satunya TiLor. Hingga saat ini bulan September 2020 Kelompok Binaan beserta Pertamina FT Maos berhasil merilis 142 ekor tukik ke habitat aslinya.